Charapter 1
Mungkin ceritanya agak sedikt Panjang Jadi Bersabar Lah Membacanya
Pagi hari di desa Konoha sungguh sangat menyegarkan. Waktu yang tepat
untuk memulai aktifitas. Baik untuk para warga non-shinobi maupun
shinobi. Sekarang, di halaman academy terlihat beberapa anak yang tengah
asik melatih kemampuan ninja mereka yang masih bisa dibilang baru tahap
awal. Semua orang di desa Konoha tengah sibuk dengan kegiatan
masing-masing, tak terkecuali Hokage keenam kita, Uzumaki Naruto.
Di dalam rimbunnya hutan Konoha, terlihat beberapa kali kilatan cahaya
kuning emas yang tiba-tiba muncul dan tiba-tiba menghilang. Ya, tepat
sekali. Itu adalah Hiraishin No Jutsu. Dan, siapa lagi yang bisa
melakukan jurus legendaris milik Hokage keempat itu kalau bukan Hokage
terhebat sepanjang sejarah Konoha, Uzumaki Naruto.
Walaupun telah jauh melampaui ayahnya, Naruto tetap tidak puas dengan
kemampuannya saat ini. Saat ini, ia berencana akan menyempurnakan Jurus
Hiraishin milik mendiang ayahnya tersebut.
"Hh.. masih kurang!" Seru Naruto dengan begitu semangat walaupun peluh
telah membasahi sekujur tubuhnya. "Kali ini harus berhasil, paling tidak
aku harus sampai di Sunagakure." Gumam naruto. Setelah membentuk segel
dengan tangannya, Narutopun menghilang dibalik kilatan cahaya kuning
keemasan itu. Tapi hal yang aneh terjadi, sudah beberapa detik sejak
Naruto menghilang, tapi cahaya tersebut tak kunjung hilang.
Cahaya itu lama kelamaan malah semakin membesar, membesar dan membesar.
Lama kelamaan, cahaya itu juga berubah menjadi semacam pusaran dengan
titik pusar ditengahnya. Dan tak lama setelah itu.. *DUAR* timbul
ledakan besar di hutan Konoha.
.
.
.
.
.
Pagi yang cerah di kota Tokyo, Jepang. Disebuah SMA terfavorit di Tokyo,
terlihat segerombolan anak laki-laki berjalan dengan angkuhnya di tengah
halaman diiringi teriakan kagum dari para siswi-siswi yang mengelilingi
mereka.
"KYAAAA…! Sasuke-kun..!"
"Gaara-kun..!"
"Kiba-kun, I Love You..!"
"Neji-kun! KYAAA..!"
Kira-kira seperti itulah segelintir teriakan dari para siswi-siswi Tokyo
Senior High School ini. Para lelaki yang tengah mereka teriakan namanya
itu adalah 'Pangeran' disekolah ini. Mereka terdiri dari Uchiha Sasuke
(Leader), Sabaku No Gaara, Hyuuga Neji, dan Inuzuka Kiba. Mereka
terkenal dengan gaya mereka yang cool dan sikap mereka yang dingin
–kecuali Kiba-.
Hampir semua wanita di sekolah ini mengidolakan mereka. Hampir? Ya,
tentu saja. Karena ada 1 wanita yang sama sekali tidak tertarik dengan
mereka. Waw, wanita gila macam apa dia? Tidak, ia tidak gila, ia sangat
waras malah. Ia hanya bosan. Bosan dengan sikap-sikap dari para lelaki
jaman sekarang. Hanya melihat wanita dari fisik, sudah dapat dipastikan
lelaki jaman sekarang tidaklah setia.
Oh, kalian mungkin penasaran dengan gadis yang satu ini. Gadis ini
bernama Hyuuga Hinata, adik sepupu dari Hyuuga Neji. Banyak lelaki yang
telah 'menembaknya', tapi selalu ia tolak. Bahkan, seorang Uchiha Sasuke
pun ia tolak! Tak heran memang, dengan wajah yang bagaikan bidadari
tanpa sayap dan sikap lemah lembut, siapa yang tidak tertarik dengannya?
Heiress Hyuuga ini memang sangat sempurna.
.
.
Ditaman belakang Tokyo Senior High School, terlihat seorang gadis cantik
tengah menikmati pagi yang cerah ini dengan duduk disalah satu bangku
yang ada di taman itu. Ia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya
pelan. Jika dilihat lebih dekat lagi, kita akan mengenali gadis ini
sebagai Hyuuga Hinata, sang Heiress Hyuuga.
"Hh… sungguh pagi yang indah." Gumam Hinata sembari menghembuskan
nafasnya pelan. "Tidak terasa sebentar lagi aku akan lulus dari sekolah
ini, dan umurku sekarang 18 tahun. Hh.. setelah lulus SMA aku harus
menikah dengan lelaki pilihan Otou-san jika aku belum mempunyai
kekasih." Gumam Hinata dengan wajah yang sedikit murung. Kewajiban
sebagai seorang Hyuuga memang selalu menyiksanya.
Perlahan Hinata menutup matanya, menyatukan kedua tangannya di dadanya.
'Kami-sama, tolong kirimkan aku salah satu dari malaikatmu untuk
menemani hidupku yang hampa ini.' Gumam Hinata dalam hati. Perlahan
Hinata membuka matanya dan menghembuskan nafas lagi.
Saat hinata menatap kolam kecil yang ada di tengah taman, tiba-tiba ia
melihat sebuah cahaya kuning keemasan muncul diatas kolam tersebut.
"Waaaaa…!" *BYUURR* bersamaan dengan hilangnya cahaya misterius
tersebut, Hinata mendengar suara seorang lelaki yang berteriak diikuti
suara seperti ada sesuatu yang jatuh kedalam kolam.
Karena penasaran, perlahan Hinata pun mendekati kolam itu. Dan saat
Hinata melihat kedalam kolam itu, mata Hinata terbelalak seketika.
Sekarang, Hinata melihat seonggok tubuh tak berdaya yang mengambang di
kolam. Karena ukuran kolam yang tidak terlalu besar, tanpa ba-bi-bu
lagi, Hinata segera menarik tubuh itu keluar dari kolam.
Setelah berhasil mengeluarkannya dari kolam, dengan susah payah Hinata
membopong tubuh itu ke salah satu kursi taman yang terdekat. Hinata sama
sekali tidak mengenal ataupun pernah bertemu dengan orang ini
sebelumnya, tapi entah kenapa, perasaan Hinata berkata bahwa ia harus
menolongnya, tak peduli walau sekarang baju seragamnya menjadi basah kuyup.
Setelah membaringkannya disalah satu bangku, Hinata memperhatikan orang
yang tengah pingsan yang ada di hadapannya ini. Pakaiannya cukup aneh.
Ia mengenakan jubah bermotif api dan sebagian besar di dominasi warna
hitam. Kemudian, di kedua pipinya terdapat tiga buah garis kembar
membentuk seperti kumis kucing. Kulitnya berwarna tan dan rambutnya
kuning jabrik agak panjang.
Hanya ada satu kata yang terlihat di pikiran Hinata saat itu, yaitu
'tampan'. Karena tak kunjung sadar, akhirnya Hinata memutuskan untuk
pergi ke ruang UKS dan mengambil beberapa obat disana untuk nantinya
diberikan pada orang asing tersebut.
.
.
Saat Hinata kembali, ia kaget karena tidak menemukan lelaki yang baru
saja ia tolong ada di tempat dimana ia meninggalkannya. Hinata-pun
mencari keseluruh penjuru taman, tapi hasilnya nihil. Ia tidak menemukan
tanda-tanda keberadaan orang lain selain dirinya di taman itu. Saat
Hinata mulai menyerah dan memutuskan akan kembali kedalam sekolah,
sebuah suara asing menghentikan langkahnya.
"Hinata-chan?" refleks, Hinata menoleh kearah sumber suara. Dan saat itu
juga mata Hinata terbelalak, Semua obat-obatan yang ada di tangannya
jatuh, tubuhnya menegang. Bayangkan saja, saat ini, Hinata tengah
melihat seorang malaikat dengan iris mata biru safir yang sangat
memikat. Tapi kemudian Hinata sadar, bahwa orang yang menyapanya tadi
adalah lelaki yang baru saja ia tolong. Menyadari hal itu, Hinata pun
cepat-cepat menggelengkan kepalanya.
"Oh, ternyata itu benar kau, Hinata-chan. Aku senang bisa bertemu
denganmu disini. Omong-omong, ini tempat apa ya, Hinata-chan? Aku tadi
sedang melatih Hiraishin No Jutsu tapi sepertinya terjadi kesalahan
sehingga.." ucap lelaki yang ternyata Naruto dengan wajah Innocent
sembari melangkah mendekat kearah Hinata. "Jangan Mendekat!" seru Hinata
tiba-tiba. "Eh?" melihat Hinata seperti orang ketakutan, Narutopun
menghentikan langkahnya dan memiringkan kepalanya, tanda bingung.
"Kau kenapa Hinata-chan?" Tanya Naruto bingung. "Dari mana kau tahu
namaku?" seru Hinata mengacuhkan pertanyaan dari Naruto. Mendengar
pertanyaan Hinata, Naruto-pun tertawa terbahak-bahak, "Tentu saja aku
tahu, Hinata-chan.. kita kan sudah bersama semenjak di akademi ninja..
dan aku juga tidak akan lupa nama orang yang telah menyatakan cinta
padaku saat aku melawan pain.." jawab Naruo dengan nada sedikit menggoda.
Melihat tingkah Naruto yang sepertinya bukan orang jahat, Hinatapun
mulai mencoba berpikir positif. "Hh.. kau ini bicara apa, kita belum
pernah bertemu sebelumnya. Dan kau.. darimana asalmu? Kenapa memakai
pakaian aneh seperti itu?" Tanya Hinata dengan nada yang terdengar lebih
tenang daripada sebelumnya. Mendengar pertanyaan Hinata, Naruto langsung
membelalakkan matanya.
"H-hah? Haha. Kau jangan bercanda, Hinata-chan, ini sama sekali tidak
lucu." Ujar Naruto dengan senyum yang dipaksakan. "Kau pikir siapa
disini yang bercanda,huh?" Tanya Hinata sedikit kesal. Mendengar itu,
Naruto tiba-tiba saja ingat akan kejadian saat ia tengah berada di
dimensi Hiraishin tadi. Saat Naruto akan keluar, tiba-tiba saja tubuhnya
malah terseret oleh pusaran aneh yang membawanya ke jalur dimensi yang lain.
'J-jangan-jangan… aku….terdampar di dimensi lain!' batin Naruto gelisah.
Wajah Narutopun semakin pucat, dan tak lama setelah itu..
"TIDAAAAKKK..!" teriak Naruto frustasi kemudian langsung jatuh pingsan
ditempat. "Eh?" Hinata yang terkejut dengan Naruto yang tiba-tiba
pingsan pun langsung refleks menahan tubuh Naruto agar tidak menyentuh
tanah. Sekilas ia membaca kanji yang ada di punggung jubah Naruto.
'Hokage?' pikir Hinata bingung.
Tanpa buang banyak waktu, dengan sigap Hinata langsung menidurkan Naruto
di rerumputan taman dan mengompresnya, berharap ia akan cepat sadar. Bel
tanda masuk-pun berbunyi, Hinatapun terpaksa meninggalkan Naruto di
taman itu. Tapi tidak apa-apa. Toh tidak akan ada orang yang ketaman itu
selain dirinya.
.
.
Dikelas Hinata, tengah berlangsung pelajaran sejarah yang disampaikan
oleh guru mesum mereka, Kakashi-sensei. Para murid ada yang tidur, ada
yang asik berdandan sendiri, ada yang asik makan keripik kentang, dan
macam-macam. Semua tidak memperhatikan penjelasan guru mereka, kecuali
Hinata. Dengan seksama ia memperhatikan apa yang tengah disampaikan oleh
gurunya tersebut.
"..dan saat itu wilayah Tokyo terbagi menjadi beberapa wilayah. Seperti
contohnya Konohagakure, Sunagakure, Iwagakure, Kirigakure, dan
Amegakure. Diantara wilayah itu, yang akan kita pelajari adal
Konohagakure. Wilayah terkuat yang menurut cerita nenek moyang adalah
sarang dari para ninja hebat yang dipimpin oleh seorang ninja terhebat
yang disebut Hokage…" Kakashi-sensei terus menjelaskan panjang lebar.
Mendengar kata Hokage, tiba-tiba Hinata terlonjak kaget. 'Hokage?
Bukankah itu tulisan yang tertulis di jubah lelaki tadi?' batin Hinata
tidak percaya.
Dengan ragu-ragu, Hinata mengacungkan tangannya. "Ya, Hyuuga-san?" Tanya
Kakashi-sensei. "Umm.. Sensei.., apa sensei bisa ceritakan lebih tentang
Hokage?" Tanya Hinata. "Ya, baiklah. Karena waktu yang masih cukup lama,
akan aku ceritakan." Jawab Kakashi sensei dengan diiringi senyum tipis.
Setelah itu, Kakashi-sensei pun mulai bererita, "Di sejarah, Hokage yang
pernah berkuasa di Konoha ada 10 orang. Dan Konoha mencapai masa
keemasannya pada saat Hokage ke enam mereka berkuasa. Menurut sejarah
Jepang, Hokage keenam Konoha adalah Hokage terkuat sepanjang sejarah.
Bahkan menurut cerita rakyat yang beredar, konon Hokage keenam Konoha
pernah mengalahkan Siluman legendaris Kyuubi dan juga membunuh Iblis
Moryou. Hokage keenam juga merupakan Hokage termuda sepanjang sejarah
Konoha. Ia menjadi Hokage pada usia 18 tahun dan.." Kakashi-sensei terus
bercerita tanpa menyadari ada salah satu muridnya yang tengan terpaku
dengan mata terbelalak dan mulut ternganga.
'S-Siapa sebenarnya l-lelaki i-itu..' batin Hinata.
To Be Continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar