Minggu, 19 April 2015

fanfic naruhina Charapter 3 Back To School

Charapter 3 Back To School

"Waaahhhhh! Enak sekali! Hinata-chan memang pintar memasak!" seru Naruto
setelah menghabiskan 10 cup ramen instan di apartemen Hinata."itukan
ramen instan, Naruto-kun.. bukan aku yang membuatnya enak." Ucap Hinata
sambil tersenyum manis seperti biasanya. "Oh ya, Naruto-kun..
omong-omong Naruto-kun mala mini mau tidur dimana?" Tanya Hinata.
"Entahlah, sebenarnya aku ingin tidur di atas Gamabunta, tapi ternyata
tadi saat aku summon tidak bisa. Mungkin karena berbeda dunia." Jawab
Naruto sekenanya.

Hinata yang tidak mengerti yang dimaksud naruto, Hanya menganggukkan
kepala tanda mengiyakan. "Kalau begitu, bagaimana kalau Naruto-kun tidur
disini saja? Kebetulan tempat tidur disini ada dua." Ucap Hinata
menawarkan. "Wah, arigatou Hinata-chan! Hinata-chan memang gadis paling
baik yang pernah aku temui!" ucap Naruto girang. Mendengar pujian
naruto, wajah Hinata pun langsung merona tingkat akut.

"Nghhh… Ramen…" gumam seorang pemuda yang kini tengah terlelap dalam
alam mimpinya yang indah. Yup, bisa kita tebak kalau pemuda itu pastilah
sang tokoh utama kita, Naruto Uzumaki. Setelah semalam menghabiskan 10
cup ramen instant di apartemen Hinata, Naruto langsung tertidur di
ranjang yang berada di sebelah kanan ranjang Hinata, yang hanya dibatasi
oleh sebuah meja dan lampu tidur. Beda dengan Naruto yang masih sibuk
dengan alam mimpinya, Hinata kini tengah sibuk menyiapkan sarapan
untuknya dan Naruto.

"Hh.. Selesai juga." Gumam Hinata puas setelah menyelesaikan masakannya.
Setelah semua makanan tertata rapi di meja makan, Hinata segera bergegas
menuju tempat tidur untuk mengajak Naruto sarapan bersama. "Naruto-kun..
Sarapannya sudah aku siapkan., ayo cepat bangun.." ucap Hinata lembut
seraya menggoyang-goyangkan perlahan tubuh kekar Naruto yang masih belum
meresponnya dari tadi.

"Nghhh…." Akhirnya sosok yang sedari tadi tak merespon itu, sedikit demi
sedikit mulai membuka kelopak matanya, menampakkan sepasang permata
safir indah di dalamnya. "Ah! Naruto-kun.., ayo kita sarapan, aku sudah
menyiapkan sarapannya!" seru Hinata riang disertai senyum manis yang tak
kunjung luntur dari wajah cantiknya. Mendengar kata sarapan, Naruto pun
langsung merespon dengan semangat. Dengan sigap, Naruto segera bangkit
dari posisinya semula dan segera berlari kearah meja makan, meninggalkan
Hinata yang hanya tertawa geli melihat tingkah kekanakan Naruto.

"Eh? Hinata-chan, ayo sarapan!" ajak Naruto yang kini tengah memunculkan
kepalanya di ambang pintu kamar apartemen Hinata. "Ya, Naruto-kun saja
duluan, nanti aku menyusul" ujar Hinata sembari tersenyum seperti
biasanya. "Oh,baiklah kalau begitu!" dan dengan itu, Naruto pun telah
berada di depan meja makan dan langsung melahap makanan yang ada dengan
rakusnya. Dan sekali lagi, Hinata hanya tersenyum melihat tingkah
seorang Hokage terhebat sepanjang sejarah Konoha.

.

.

Natsu D. Luffy

.

.

"Eh? Hinata-chan mau kemana?" Tanya Naruto bingung saat melihat Hinata
tengah bersiap untuk berangkat ke sekolahnya. "Tentu saja mau ke
sekolah, Naruto-kun." Jawab Hinata lembut. "Aku ikut!" seru Naruto
semangat. Mendengar itu, Hinata menggelengkan kepalanya perlahan. "Tidak
boleh Naruto-kun., di sekolah, hanya para murid yang boleh masuk. Orang
asing tidak boleh masuk." Ucap Hinata member penjelasan.

"Oh, kalau begitu, aku akan mendaftar menjadi murid!" ucap Naruto
enteng. "Eh?" mendengar itu, Hinata tentu saja kaget. "Kalau ingin
menjadi murid itu ada syaratnya, Naruto-kun.. pertama, ada orang tua
atau wali, kedua, harus melalui tes masuk terlebih dahulu." Ujar Hinata
menjelaskan. Mendengar itu, Naruto hanya tersenyum simpul.

Dengan sekejap mata, Naruto membentuk sebuah segel dengan kedua telapak
tangannya, dan.. *Pooff* muncul seorang sosok kembar Naruto tepat di
samping Naruto. Walaupun sudah melihatnya sebelumnya, Hinata tetap tak
bisa menahan matanya untuk tidak terbelalak. *Pooff* dan lagi-lagi sosok
kembaran Naruto itu hilang dalam asap, dan setelahnya, muncul seorang
lelaki paruh baya dengan wajah mirip Naruto minus tiga garis kembar di
pipinya dan kulit tannya.

"Nah, dengan Kagebunshin No Jutsu dan Henge No Jutsu, beres! Ini dia
waliku! Namikaze Minato!" ucap Naruto bangga seraya memamerkan senyum
rubah miliknya. Hinata yang melihat itu, hanya mampu terbengong-bengong,
antara takjub, kaget, dan tidak percaya. "Nah,Hinata-chan.. apa tes
masuk ke sekolah itu?" Tanya Naruto membuyarkan lamunan Hinata.

"Ah! Iya, ada dua cara tes masuk. Yang pertama jalur akademik, kau harus
melalui tes untuk menguji kemampuan otakmu. Atau yang kedua, jalur
non-akademik, kau akan diuji kemampuan fisik serta mentalnya. Jika
mendapat nilai sempurna di salah satu jalur itu, maka kau akan
bersekolah dengan Gratis sampai kau lulus." Terang Hinata pada Naruto.
Mendengar ada jalur yang akan menguji kemampuan fisik, tentu saja senyum
langsung berkembang diwajah sang Hokage.

"Ah! Baiklah itu soal mudah! Sekarang, ayo kita ke sekolah,
Hinata-chan!" seru Naruto penuh semangat. "Hh.. baiklah., tapi aku mohon
Naruto-kun jangan membuat masalah di sekolah nanti." Ujar Hinata pasrah.
Dapat dilihatnya senyum kemenangan terukir di wajah tampan Naruto. Dan
tanpa ba-bi-bu lagi, mereka segera berangkat menuju Tokyo Senior High
School.

.

.

.

.

.

Sepanjang perjalanan ke sekolah, entah berapa banyak orang yang tak
henti-hentinya menatap Naruto dan Hinata. Ya, jelas saja, siapa yang
tidak heran melihat lelaki tampan memakai jubah bermotif api bertuliskan
Hokage di tengah kota elit seperti Tokyo? Tapi seakan tak mempedulikan
tatapan orang-orang terhadapnya, Naruto dengan santainya terus berjalan
menuju 'calon' sekolah barunya.

Sesampainya di TSHS, Naruto dan Hinata segera di sambut oleh sosok
berambut soft pink yang dengan semangatnya berlari kearah Hinata dan
Naruto berada. "Hinata-chaannn..!" teriak sosok berambut soft pink itu
pada Hinata. Hinata yang tahu siapa yang memanggilnya, hanya melambaikan
tangannya seraya tersenyum lembut kearah sosok tersebut.

Naruto yang merasa familiar dengan suara itu, segera mengalihkan
perhatiannya pada sosok pink yang kini telah berada di hadapannya. "Eh?
Sakura-chan?" seru Naruto kaget. Tentu saja ia kaget, menemukan sosok
pujaan hatinya di dunia yang asing, tentu saja mengagetkan. Mendengar
namanya di sebut, Sakura segera menengok kearah Naruto yang berdiri
tepat di samping Hinata. "Kyaaaaa…! Tampan sekali..!" jerit Sakura
histeris. Hampir saja ia pingsan dengan hidung berdarah kalau tadi ia
tidak ingat dengan gengsinya sebagai murid elite di sekolah ini.

Naruto yang melihat Sakura bertingkah aneh, hanya memiringkan kepalanya,
tanda bingung. 'Ah ya! Ini kan bukan Sakura-chan yang aku kenal! Pantas
saja sikapnya aneh.' Batin Naruto menyadari keanehan sikap Sakura. "Oh
iya, Sakura-chan.. perkenalkan, ini Naruto-kun." Ucap Hinata
memperkenalkan Sakura pada Naruto. Dengan wajah merona Sakura pun
menjabat tangan Naruto sebagai tanda perkenalan.

Setelah itu, Sakura pun langsung pamit pada Hinata duluan karena ia
mengaku sedang di tunggu seseorang. Setelah Sakura pergi, Hinata dan
Naruto segera bergegas ke kamar mandi. Untuk apa? Tentu saja untuk
'membuat' Minato palsu. Setelah berhasil menduplikat orang tuanya,
Naruto segera menghadap kepala sekolah, sedangkan Hinata hanya menunggu
di depan pintu ruang kepala sekolah.

"Ohayou, Hinata-chan." Sapa seorang pemuda berambut emo yang tiba-tiba
muncul di depan Hinata. "Ah, Ohayou, Sasuke-kun" sapa Hinata balik
kepada pemuda yang ternyata bernama Sasuke itu. "Sedang apa kau
disini,Hinata-chan?" Tanya Sasuke pada Hinata. "Hanya menunggu temanku
yang sedang mendaftar." Jawab Hinata lembut. Mendengar jawaban Hinata,
Sasuke hanya mengangguk tanda mengerti.

Tak lama setelah Sasuke dan Hinata berbincang, Pintu ruang kepala
sekolah terbuka dan menampakkan sosok Naruto yang tengah mengeluh.
"Sialan si Baa-chan., tidak di duniaku, tidak di dunia sini, sama-sama
galak.." gumam Naruto seraya keluar dari ruang kepala sekolah. Melihat
Hinata tengah berbincang akrab dengan seseorang yang Naruto kenal dengan
Sasuke, entah kenapa naruto merasa tidak senang.

"Ohayou,Teme!" seru Naruto. Sasuke dan Hinata pun refleks menoleh kea
rah Naruto yang kini tengah berjalan mendekat kearah mereka. "Siapa
orang aneh itu, Hinata-chan?" Tanya Sasuke dengan nada tidak suka. "Oh.,
dia temanku, namanya Naruto-kun.." jawab Hinata. "Hoi Teme! Kenapa kau
diam saja saat di sapa,hah!" Seru Naruto saat telah berada di samping
Sasuke. "Ck,Dobe." Gumam Sasuke, namun masuh bisa di dengar Naruto
maupun Hinata.

Setelah itu, mereka –NaruSasu- langsung mendeathglare satu sama lain,
mungkin jika di ibaratkan komik, akan muncul aliran listrik diantara
kedua mata mereka. Menyadari hawa yang tak mengenakkan, Hinata segera
menarik tangan Naruto seraya berpamitan pada Sasuke. "Maaf Sasuke-kun,
aku duluan." Ucap Hinata seraya menarik tangan Naruto yang kini tengah
tersenyum mengejek pada Sasuke yang tampak cemburu saat melihat Hinata
menggandeng tangan Naruto.

.

.

.
.

.

"Jadi.. bagaimana hasilnya, Naruto-kun?" Tanya Hinata pada Naruto saat
mereka telah menjauh dari tempat Sasuke berada dan sekarang keduanya
tengah berjalan santai menuju ke lapangan olahraga. "Yah.. semuanya
berjalan lancar, walaupun si nenek galak itu tidak bisa diam. Dan ia
juga bilang aku bisa mengikuti tes masuk non-akademik hari ini juga,
karena kebetulan gurunya sedang santai." Jawab Naruto dengan nada
santai. Mendengar penjelasan dari Naruto, Hinata sesekali tersenyum
kecil melihat kepolosan Naruto.

"Kalau begitu.. sekarang Naruto-kun akan langsung mengikuti tes
masuknya?" Tanya Hinata. "Ya, nenek itu bilang guru yang akan mengetesku
sudah menunggu di lapangan olahraga." Jawab Naruto. Dan tanpa mereka
sadari, keduanya telah sampai di lapangan olahraga. "Eh.. bukannya itu
Guy-sensei?" terka Naruto. "Eh? Naruto-kun juga mengenalnya?" Tanya
Hinata kaget. "Ya, di duniaku ia adalah guru yang paling bersemangat dan
selalu menyerukan semangat masa mudanya itu." Jawab Naruto malas. 'Wah,
sama persis seperti yang disini.' Batin Hinata takjub.

Setelah itu, Naruto berjalan menuju Guy-sensei sedangkan Hinata kembali
ke kelasnya karena bel tanda pelajaran akan dimulai telah berbunyi.
"Ohayaou, Guy-sensei…" Sapa Naruto pada gurunya itu. "Ohayou! Wah, jadi
kau yang akan mengikuti tes non-akademik ini ya! Sudah lama sekali tidak
ada yang masuk melalui jalur ini!" jawab Guy-sensei bersemangat.
"iya,Guy-sensei. Perkenalkan, Nama saya Uzumaki Naruto." Ucap Naruto
seraya membungkukkan badan.

"Wah, penampilanmu nyentrik juga yah!" ucap Guy-sensei setelah melihat
penampilan Naruto dari atas sampai bawah. "Baiklah Naruto, Karena ini
adalah tes fisik dan mental, maka kau akan di tonton oleh seluruh murid
di sekolah ini dalam menjalani tes fisikmu." Ucap Guy-sensei
menerangkan. Untuk pertama kalinya, Naruto menirukan gaya Shikamaru,
"Merepotkan.,"

.

.

Setelah pengumuman yang disiarkan ke seluruh penjuru sekolah oleh
Guy-sensei, semua murid-pun berkumpul di pinggiran lapangan olahraga
yang luasnya minta ampun untuk melihat 'calon' teman mereka yang akan
menjalani tes masuk non-akademik.

"Baiklah, karena semuanya telah berkumpul, mari kita sambut 'penantang'
kita tahun ini, Uzumaki Naruto!" seru Guy-sensei penuh semangat melalui
microphone-nya. "Yeeeeeeeeeee..!" teriak semua murid girang. Selain
lolos dari pelajaran yang membosankan, mereka akhirnya bisa mendapat
tontonan yang mengasyikkan. Sudah lama tidak ada orang yang berani
mendaftar ke sekolah ini dengan jalur non-akademik karena sekolah ini
terkenal dengan tes masuk non-akademiknya yang bagaikan penyiksaan fisik
dan mental.

Setelah semua teriakkan para murid laki-laki mereda, kini giliran
teriakkan para murid perempuan yang menjadi-jadi."Kyaaaaaa!
tampannya..!" kira-kira seperti itulah jeritan histeris para siswi TSHS
saat melihat Naruto berjalan menuju ke tengah lapangan dengan masih
menggunakan jubah Hokage kebanggaannya. "Yoo! Naruto! Sekarang tugasmu
adalah, berlari memutari lapangan sebanyak 20 kali, kemudian mencabut
semua rumput yang ada di lapangan bola ini, di lanjutkan dengan push-up,
sit-up, dan back-up, masing-masing 1000 kali!" Seru Guy-sensei dengan
semangatnya.

Para siswa yang mendengarnya langsung menyeringai penuh kemenangan,
sedangkan para siswinya hanya menatap penuh rasa iba. 'Semoga Naruto-kun
bisa melalui tes ini dengan sempurna, Kami-sama.' Doa Hinata dalam hati
saat melihat Naruto tengah mengambil ancang-ancang untuk memulai lari
keliling lapangan yang luasnya minta ampun itu. Sedangkan Sakura yang
berada di samping Hinata hanya berteriak-teriak menyemangati Naruto.

Awalan yang Naruto gunakan saat akan memulai lari sama sekali tidak
meyakinkan. Naruto sedikit menekuk lututnya dan mencondongkan badannya
kedepan. Sedangkan kedua tangannya di biarkan terkulai lemas di samping
tubuhnya. 'Dasar pemula' batin semua siswa sambil menyeringai. Tapi
dibalik semua itu, tanpa sepengetahuan siapapun, seorang guru berambut
Hitam panjang dengan gaya sedikit emo dan mirip Sasuke, tengah
memperhatikan Naruto dengan seksama. 'Bukankah itu gaya Ninja saat
berlari?' batin orang itu sambil terus mengamati Naruto.

"Baiklah! Jika Kau bisa menyelesaikan semua itu dalam waktu kurang dari
1 jam, kau akan di terima disini dan akan bersekolah GRATIS!" seru
Guy-sensei penuh semangat. Semua siswa kembali menyeringai penuh
kemenangan. '1 jam.. tidak mungkin ada manusia yang bisa melakukannya.
Kecuali jika ia adalah seorang superman.' Batin salah seorang siswa
meremehkan. Dan sepertinya ia akan segera menelan kembali kata-katanya.

"Baiklah Naruto, Bersedia! Siap..! dan… Tunjukkan semangat masa mudamu!"
Seru guy-sensei member aba-aba. Dan dengan aba-aba aneh itu, Narutopun
segera berlari mengitari lapangan dengan sangat cepatnya. Semua mata
langsung membelalak melihatnya. Gerakan Naruto sungguh sangat cepat,
mengingatkan mereka pada salah satu anime yang pernah mereka tonton,
yang berjudul 'Eyeshield 21'. Dan, siswa tadi sepertinya harus segera
menelan kembali kata-katanya. Hanya dengan waktu lima menit, Naruto
telah berhasil menyelesaikan 20 putaran!

Guru yang sejak tadi memperhatikan Naruto berlari, hanya menyeringai
disertai matanya yang tiba-tiba berubah warna menjadi merah darah dengan
tidak tomoe di sekitar pupilnya. 'Ternyata bocah itu memang ninja. Tidak
kusangka masih ada ninja di dunia ini.' Batin sosok itu sambil sekali
lagi menyeringai. "Madara-san, sepertinya anda tertarik sekali dengan
anak itu?" sapa sebuah suara yang ternyata berasal dari Hatake Kakashi,
guru Sejarah di TSHS. "Ya, kupikir ia berbakat, Kakashi-san." Jawab
sosok yang di panggil Madara itu tanpa menoleh kearah Kakashi.

Guy-sensei yang melihat Naruto telah menyelesaikan larinya hanya dengan
waktu lima menit, sempat menganga tak percaya sebelum kembali berubah
menjadi ekspresi penuh semangat. "Woowww! Luar biasa! Semangat masa muda
yang membara!" seru Guy-sensei dengan semangatnya, memecah keheningan
yang sempat melanda karena banyaknya siswa yang hanya bisa cengo
menyaksikan ksi Naruto.

Sekarang, Naruto tengah memulai mencabuti rumput yang memenuhi lapangan
bola yang luasnya tidak bisa dianggap remeh tersebut. 'sepertinya ini
akan merepotkan.' Batin Naruto sambil menghela nafas. Dengan gerakan
yang tak dapat dipercaya oleh akal sehat manusia, Naruto mulai mencabuti
rumput yang memenuhi lapangan bola itu. Dan hanya dengan waktu 30 menit,
Naruto telah menyelesaikan tantangannya yang kedua.

Lagi-lagi semua murid dibuat shock dengan aksi Naruto. Setelah itu,
Naruto segera bergegas untuk menyelesaikan tantangannya yang ketiga.
Push-up, Sit-up, Back-up sebanyak seribu kali tak terasa bagi sorang
Uzumaki Naruto. Hanya dengan waktu 10 menit, Naruto telah berhasil
menyelesaikan tantangannya yang ketiga. Dan., keseluruhan waktu yang
digunakan naruta adalah..45 menit!

"Yooossshhh! Akhirnya selesai juga!" seru Naruto girang dari tengah
lapangan sambil mengelap butiran keringat yang mulai muncul di
pelipisnya. "Yooo! Selamat Naruto! Kau berhasil menyelesaikan Test masuk
non-akademik! Kau, hari ini juga, dinyatakan DITERIMA menjadi murid
Tokyo Senior High School dan akan dibebaskan dari semua biaya sekolah!"
Teriak Guy-sensei dari microphone-nya yang langsung disambut teriakan
bahagia dari para siswi dan Naruto, serta teriakan kecewa dari para
siswa TSHS.

'Jadi.. namanya Naruto,huh? Bagus. Satu lagi Ninja yang akan
kumusnahkan.' Ucap Madara-sensei sambil memejamkan matanya, dan saat
kembali membuka matanya, mata sewarna merah darah itu kini telah
tergantikan dengan mata onyx yang dingin.

"Hinata-channn…! Lihat..! Aku Berhasil..!" teriak Naruto dari tengah
lapangan ia berada. Hinata yang mendengar teriakan Naruto hanya
tersenyum bahagia sambil bersyukur pada Kami-sama atas Doa-nya yang
telah dikabulkan.
TO BE CONTINUED

di poskan oleh afdal iqram akbar di 04;54

Tidak ada komentar:

Posting Komentar